Kabar smart.id – Dipenghujung dan awal tahun, kota Makassar biasanya mengalami curah hujan tinggi. Situasi seperti ini menyebabkan dibeberapa titik di kota daeng ini terancam terendam banjir. Salah satunya di kecamatan Manggala persisnya di daerah nipa-nipa, perumnas blok 10 dan sebagian kampung baru.
Untuk mengantisipasi banjir akibat luapan sungai tello di bagian hilir, kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) membangun kolam regulasi.
Kolam ini diberi nama Kolam Regulasi Nipa Nipa yang terletak di wilayah kabupaten Gowa, Maros dan Makassar. Warga sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan Waduk Nipa.
Pembangunan Kolam regulasi ini sejak tahun 2016 hingga 2019 dengan menghabiskan biaya sebesar 320 milliar.
Selain sebagai penampung air, waduk ini dilengkapi jembatan shypon, rumah jaga dan pemeliharaan, setasiun pompa, gedung operasional, Spillway, tanggul keliling, sluiceway.
Seperti dikutip dilaman resmi pu.go.id, menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Supardji bahwa Makassar membutuhkan kolam regulasi, karena kondisi kota ini hanya satu meter diatas permukaan air laut.
“Makassar hanya satu meter dari permukaan air laut, oleh sebab itu perlu kolam regulasi” kata Supardji.
Luas tampung kolam regulasi Nipa Nipa sekitar 84 hektare dengan kapasitas 3,58 juta meter persegi. Sedangkan genangan banjir di Makassar dan sekitarnya diperkirakan seluas 3.000 hektare.
Semenjak difungsikan tahun lalu, diharapkan kolam regulasi ini dapat mengurangi resiko banjir hingga 30 persen.
Selain berfungsi sebagai penampung air, kolam ini juga dimanfaatkan sebagai pariwisata dan pemenuhan air baku. Oleh sebab itu, pemerintah kab. Gowa dan Makassar berharap dan selalu menghimbau agar masyarakat senantiasa menjaga dan memelihara fasilitas infrastruktur ini.