Kabar Smart.id – Seperti dilansir dari Reuters, bahwa laporan Bank Dunia awal Oktober mengatakan semenjak pandemi COVID-19 melanda dunia, perekonomian dunia sangat terpuruk. Khusus negara negara di Asia timur dan Pasifik menuju jurang resesi.
Melihat fenomena ini banyak negara berkembang mulai khawatir jika resisi akan benar-benar terjadi di negara mereka.
Menurut Victoria Kwakwa Wakil Presiden Bank Dunia wilayah Asia Timur dan Pasifik, bahwa kawasan ini akan menghadapi situasi ekonomi terparah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan banyak orang miskin baru. “COVID-19 tidak hanya menyebabkan dampak terparah bagi kaum miskin. Tetapi juga mengakibatkan memunculnya masyarakat miskin baru” katanya.
Untuk membantu dan meringankan negara yang terdampak Eksekutif Bank Dunia menyetujui penggelontoran dana sebesar 12 miliar dollar As atau setara dengan 176,4 triliun rupiah.
Dana tersebut akan digunakan sebagai penyedia obat-obatan, vaksin dan perlengkapan tes COVID-19.
Minggu lalu David Malpass Presiden Bank Dunia mendesak para investor dan para pemberi hutang, agar memberikan kemudahan bagi negara-negara miskin dan berkembang agar memberi restrukturasi utang.