1.005 views

Tiap Pekan Smart School Evaluasi Kemampuan Baca Al Qur’an Para Gurunya

Kabar smart.id – Sekolah dengan konsep Islam terpadu pada umumnya materi pendalaman tentang Al Quran menjadi pelajaran utama. Dimana materi pelajaran tahsin dan tahfidz diajarkan pada anak didik tiap harinya.

Begitu pula pada SIT Smart School Makassar, sekolah dengan konsep Islam terpadu ini sangat konsen pada pelajaran Al Quran. Materi pelajaran Tahsin dan Tahfidz diajarkan tiap hari di setiap jenjang level.

Civitas Smartschool belajar tahsin dan tahfidz

Hal ini disampaikan Ramli,S.Pd wakil kepala sekolah bid.kurikulum bahwa kemampuan baca tulis Al Qur’an itu adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa Smart School.

Sekolah yang memiliki target lulusan SD dengan hafal 6 Juz, sudah barang tentu harus memiliki program dan tahapan yang jelas untuk mencapainya. “Target hafalan di SDIT Smart School adalah siswa mampu membaca dan menghafal 6 Juz Al-Qur’an, sehingga pelajaran tahsin dan tahfidz harus diberikan tiap hari” kata Ramli, Sabtu, 7/11/2020.

Bukan hanya siswanya saja yang pandai baca tulis Al-Qur’an, akan tetapi ini juga menjadi kewajiban semua civitas sekolah. Selain program pelajaran untuk siswa, pihak sekolah juga memiliki program tahsin dan tahfidz untuk para civitas.

Setiap pekan para guru dan civitas wajib mengikuti program tahsin dan tahfidz yang dibimbing langsung oleh koordinator Al Quran sekolah. Hal ini dilakukan agar kemampuan baca tulis dan hafalan Al-Qur’an para civitas merata dan terus meningkat.

“Tiap Sabtu pagi guru-guru Smart School mereka belajar tahsin dan menyetor hafalan” ujar Kariadin kordinator al Quran SIT Smart School.

Guru serius menyimak bacaan Alquran

Semua guru terlibat dan antusias mengikuti program ini. Untuk program tahsin bacaan Alquran sekolah ini mengunakan metode UMMI, sedangkan metode menghafal untuk mencapai target 6 Juz pihak sekolah menggunakan metode Jibril.

Untuk memperbaiki bacaan Qur’an kami menggunakan metode UMMI, sedangkan menghafalnya sekolah mengunakan tehnik pengulangan, kami menamainya dengan metode Jibril” tambah Kariadin alumnus Azhar Center.

Hingga saat ini sekitar 50% (lima puluh persen) guru yang mengajar telah memiliki sertifikat resmi dari UMMI, itu artinya mereka sudah layak mengajarkan tahsin Al Quran pada siswa/i Smart School Makassar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *