510 views

Adidas dan Puma Lahir dari Dua Bersaudara Veteran Perang Dunia I

Kabarsmart.id – Adi Dassler, nama yang kedengaran asing ditelinga kita. Namun jika disebut Adidas hampir bisa dipastikan semua orang familiar dengan merek yang satu ini. Siapa yang menyangka bahwa Adidas merupakan singkatan dari Adi Dassler. Jauh sebelum menjadi brand ternama yang kini digunakan oleh banyak atlet mega bintang seperti Lionel Messi, Adi Dassler memiliki jalan panjang dan berliku sebelum membentuk Adidas.

Lahir pada 3 November 1900 di kota industri Bavaria bernama Herzogenaurach, Adolf Dassler adalah anak terakhir dari 4 bersaudara. Dilatih magang ke Tukang roti, tetapi Ia tidak tertarik hingga meluangkan banyak waktunya dengan usaha atletik. Adi Dassler memulai produksi sepatu olahraganya sendiri di tempat loundry ibunya setelah kembali dari Perang Dunia I. Ayahnya Christoph, yang bekerja disebuah perusahaan sepatu dan saudaranya Zehlein yang memproduksi sepatu berduri untuk sepatu lari di Toko Pandai besinya. Mendukung Dassler memulai bisnisnya sendiri, Adidas (Adi Dassler).

Pada tahun 1924, Kakaknya Rudolf Dassler bergabung dengan bisnis itu dengan mendirikan Gebruder Dassler Schufabrik (Pabrik Sepatu Dassler Bersaudara). Bisnin adik kakak ini semakin berkembang, sehingga Adi dan Rudolf memiliki cukup uang untuk membuat pabrik sepatu kecil-kecilan. Gebruder Dassler Schufabrik pertama kali menjual sepatu yang dibuat khusus untuk pemain Tenis, kemudian berkembang ke olahraga lain.

Banyak inovasi teknis mereka, termasuk sepatu atletik pertama dengan penyangga lengkung, membuat sepatu ini populer dikalangan atlet. Perusahaan menambah ketenarannya dan menambah publitas dengan memberikan sepatu kepada para atlet Olimpiade Amsterdam 1928. Merek sepatu Dassler bersaudara kian melejit ke kancah Internasional ketika pada tahun 1936 membuat sepatu lari untuk Jesse Owens, atlet Amerika Serikat yang memenangkan medali emas Olimpiade Berlin.

Perpecahan Saudara yang Melahirkan Adidas dan Puma Pertikaian kerap terjadi karena Rudolf tidak suka dengan sikap istri Adi Dassler yang kerap ikut campur dalam urusan bisnis. Rudolf dan Adi bersama keluarganya masing-masing memang tinggal bersama dalam satu rumah, istri Adi juga sering bertikai dengan anggota keluarga yang lainnya dalam rumah tersebut.

Kondisi masa perang membuat perselisihan semakin membara di keluarga Rudolf dan Adi, sang kakak marah besar ketika adiknya bertekad ingin memimpin perusahaan Dasslerdan mulai membeberkannya di depan anggota keluarga. Hal itu dimulai ketika Adi menolak untuk mempekerjakan dua anak Marie (Saudara Rudolf dan Adi) dengan alasan sudah cukup banyak masalah keluarga di perusahaan.

Sebenarnya tidak yang benar-benar yakin apa yang terjadi sehingga membuat keretakan besar antara keluarga Dassler. Namun terdapat rumor yang menyatakan bahwa Adi telah mengatur agar Rudolf dipanggil oleh angkatan darat Jerman pada tahun 1943 untuk wajib militer sebagai cara mengeluarkan kakaknya dari bisnis.

Dari berbagai teori yang menyebabkan retaknya hubungan saudara tersebut, yang paling populer adalah karena Adi membuat pernyataan yang menghina Rudolf selama serangan bom di masa-masa akhir perang.

Adi mengganti nama bisnisnya menjadi singkatan Adi Dassler yaitu ‘Adidas’. Perusahaannya yang berbasis di Herzogenaurach menjadi makmur, menyediakan pakaian, alas kaki dan barang-barang lainnya untuk berbagai jenis olahraga dan aktivitas rekreasi lainnya.

Smentara Rudolf mendirikan bisnis paralel yang disebutnya ‘Puma’, dengan kantir dan pabrik diseberang sungai Aurach. Puma awalnya di panggil Ruda, karena Rudolf Dassler mencoba meniru ide adiknya tapi itu tidak terdengar sekeren Adidas jadi dia lebih memilih Puma.

Kampung halaman mereka di Herzegenaurach, terpecah dalam persaingan sengit antara kedua perusahaan tersebut. Kota itu mengembangkan julukan “Kota dengan Leher bengkok” karena dikatakan bahwa setiap orang akan melihat kebawah untuk melihat merek sepatu yang dikenakan.

Beberapa mengambil keuntungan dari persaingan ini seperti tukang yang sengaja datang ke rumah Rudolf dengan memakai sepatu Adidas yang akan mengakibatkan Rudolf menyuruh mereka untuk mengambil sepasang sepatu Puma gratis dari ruang bawah tanahnya. Bahkan dua tim sepakbola kota tersebut dibagi menjadi dua merek dengan ASV Herzogenaurach didukung oleh Adidas dan 1 FC Herzogenaurach di dukung oleh Puma.

Meski kedua perusahaan ini memiliki masa lalu yang kelam, inovasi mereka berperan sangat besar dalam perkembangan perlengkapan olahraga. Adi Dassler merevolusi sepatu olahraganya dengan pul yang dipasangkan di bawah bagian sepatu. Tercatat dalam sejarah saat Jerman Barat melakukan comeback ajaib dengan skor 3-2 melawan Hungaria saat memulai debut dengan memakai inovasi Adi pada tahun 1954. (Dikutip dari panditfootball.com). R

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *