Kabarsmart.id,_|| Salah satu tokoh bakal calon bupati Takalar yang akan digelar pada Pemilihan Kepala (Pilkada 2024) mendatang, Mohammad Firdaus Daeng Manye melaksanakan kegiatan acara halal bi halal di Hotel Mercure Makassar, dengan menghadirkan ratusan tokoh asal Takalar. Minggu (8/5/2022).
Sejumlah tokoh Masyarakat Takalar hadir dalam acara tersebut diantaranya Karaeng Galesong, Karaeng Laikang, dan Wakil Bupati Takalar H. Ahmad Daeng Se’re. Tokoh sejumlah kerabat dan keluarga Firdaus Dg Manye juga tampak hadir dalam acara tersebut.
Direktur utama Telkom Property ini kini menjadi salah satu calon kuat penantang Bupati Takalar Syamsari Kitta di Pilkada 2024 mendatang. “Saya berharap Takalar Baru, Harapan Baru yang sejahtera, unggul, dan berkarakter,” kata Daeng Manye dalam WhatsAppnya ke awak media Tribunnews.com.
Sarat Pengalaman Memimpin
Diwartakan, bahwa Daeng Manye selama ini berkarir sebagai pegawai di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sarat pernah menjabat sebagai Kepala Telkom Indonesia Timur, Kepala Telkom Indonesia Barat, Direktur utama PT. PINS Indonesia. “Jadi, dalam hal kepemimpinan sosok Daeng Manye tak diragukan lagi”, kata salah satu peserta acara halal bi halal ini.

Saudara dari Irjen Pol M Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya ini, juga pernah menjabat sebagai Deputy marketing Telkom Flexi, Kepala Telkom Jabodetabek dan Banten unit Customer Service. Kemudian, Kepala telkom Tulungagung dan Trenggalek, Kepala Telkom Probolinggo, Kepala Telkom Pasuruan, Kepala Telkom Sidoarjo, Kepala Telkom Surabaya Timur, dan Kepala Telkom Jakarta Selatan.
Penghargaan Presiden RI
Ada yang berbeda dengan beliau, dimana beliau memperoleh penghargaan berupa “Satya Lencana Pembangunan” dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tahun 2016 dan The Role Model Culture Telkom 2016 dalam kategori membangun budaya perusahaan.
Memiliki Jiwa Sosial
Tak hanya itu, beberapa keterlibatan beliau Mohammad Firdaus Daeng Manye dalam bidang sosial, diantaranya sebagai pembina Yayasan Siada Abdul Hamid yang bergerak dibidang sosial dan pendidikan. Kemudian sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Seribu Mata Air yang bergerak di bidang wakaf, dan anggota dewan Presidium Bhinneka Foundation yang bergerak pada pemikiran strategis untuk pengembangan Papua.
Keturunan Karaeng, Putra Raja Gowa VII
Fadil dan Firdaus juga adalah keturunan dari Raja Gowa IX, Daeng Matanre Karaeng Mangngutungi Tumapa’risi Kallonna. Di masa kepemimpinan Karaeng Mangngutungi tersebutlah nama Daeng Pamatte selaku Tumailalang yang merangkap sebagai Syahbandar.
Ia telah berhasil menciptakan aksara Makassar yang terdiri dari 18 huruf yang disebut Lontara Turiolo. I Mannuntungi Daeng Matanre Karaeng Tumapakrisik Kallonna adalah putra Raja Gowa VII Batara Gowa dari Permaisuri keduanya bernama I Rerasi, salah seorang bangsawan Tallo.
Daeng Matanre adalah saudara tiri dari I Pakkere’ Tau (Raja Gowa VIII) Karaeng Garassik dan Karaeng ri Bone. Karaeng Tumapakrisik Kallonna adalah Raja termasyur dan tersukses. Karaeng Tumapakrisik Kallonna mangkat pada tahun 1547 setelah 36 tahun memerintah Kerajaan Gowa.
Dia mangkat karena menderita penyakit leher sehingga ia digelar Karaeng Tumapakrisik Kallonna (Raja yang sakit leher). Jenderal Fadil Imran dan Firdaus Daeng Manye adalah keturunan dari Karaeng Tumapakrisik Kallonna dari ibunda, Hj Sitti Siada Dg Siang.(**)